TUGAS SOSIOLOGI

 


Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestige). Ingat ya, ada kata prestige di sini. Artinya, seseorang dapat berada di lapisan yang lebih tinggi apabila memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.


Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya. muncul lapisan-lapisan untuk membedakan mereka yang memiliki prestige dan tidak memiliki prestige. Ada 7 jenis atau dasar pembentuk stratifikasi sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya. 

1. Kekayaan

Kekayaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena adanya perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak diletakkan di lapisan sosial teratas.

2. Kekuasaan

Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, dan sebagainya.

3. Kehormatan

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan ditempati oleh mereka yang dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa kharismatik, atau seseorang yang tinggal di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.

4. Keturunan

Stratifikasi ini diperoleh secara turun temurun, atau dengan kata lain hanya bisa didapatkan melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini berhubungan dengan status individu yang dibawa sejak lahir.

5. Status Sosial

Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga bisa berubah tergantung di mana tempat individu itu berada.

 Dengan menempuh pendidikan tinggi, individu dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar, sehingga taraf hidup seseorang pun ikut naik.


 Stratifikasi menurut para ahli 

Berikut adalah beberapa definisi stratifikasi sosial menurut para ahli:

1. Karl Marx:Marx mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembagian masyarakat menjadi kelas-kelas berdasarkan hubungan produksi, di mana pemilik sarana produksi (kapitalis) dan pekerja (proletar) saling bertentangan.

2. Max Weber:Weber mengembangkan konsep stratifikasi sosial yang lebih kompleks. Selain kelas sosial, Weber juga memasukkan dimensi kekuasaan (status) dan prestise (penghargaan sosial) dalam analisisnya.

3. Emile Durkheim:Durkheim melihat stratifikasi sosial sebagai hasil dari fungsionalisasi berbagai bagian masyarakat, di mana peran-peran yang berbeda menciptakan tingkatan-tingkatan kebutuhan yang berbeda.

4. Davis dan Moore:Mereka memandang stratifikasi sosial sebagai suatu keharusan fungsional untuk mendorong individu untuk mengisi posisi-posisi yang paling penting dalam masyarakat melalui penghargaan ekonomi dan sosial.


Fungsi stratifikasi sosial 

- Stratifikasi sosial memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat:

- Sebagai alat pembagian kerja dan peran bagi individu.

 - Sebagai sarana pendistribusian hak dan kewajiban.

 - Sebagai pola mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dalam struktur sosial guna mencapai tujuan yang telah disepakati.

- Sebagai sarana motivasi individu untuk bekerja keras dan mencapai posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat.

 - Sebagai sarana pengambilan keputusan dan pembagian sumber daya.

- Sebagai sarana menjaga stabilitas sosial.

- Sebagai sarana menjelaskan kedudukan individu dalam masyarakat dan membedakan orang untuk keperluan pekerjaan.


Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya. muncul lapisan-lapisan untuk membedakan mereka yang memiliki prestige dan tidak memiliki prestige. Ada 7 jenis atau dasar pembentuk stratifikasi sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya. 

1. Kekayaan

Kekayaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena adanya perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak diletakkan di lapisan sosial teratas.

2. Kekuasaan

Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, dan sebagainya.

3. Kehormatan

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan ditempati oleh mereka yang dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa kharismatik, atau seseorang yang tinggal di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.

4. Keturunan

Stratifikasi ini diperoleh secara turun temurun, atau dengan kata lain hanya bisa didapatkan melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini berhubungan dengan status individu yang dibawa sejak lahir.

5. Status Sosial

Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga bisa berubah tergantung di mana tempat individu itu berada.

 Dengan menempuh pendidikan tinggi, individu dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar, sehingga taraf hidup seseorang pun ikut naik.


 Sratifikasi menurut para ahli 

Berikut adalah beberapa definisi stratifikasi sosial menurut para ahli:

1. Karl Marx:Marx mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembagian masyarakat menjadi kelas-kelas berdasarkan hubungan produksi, di mana pemilik sarana produksi (kapitalis) dan pekerja (proletar) saling bertentangan.

2. Max Weber:Weber mengembangkan konsep stratifikasi sosial yang lebih kompleks. Selain kelas sosial, Weber juga memasukkan dimensi kekuasaan (status) dan prestise (penghargaan sosial) dalam analisisnya.

3. Emile Durkheim:Durkheim melihat stratifikasi sosial sebagai hasil dari fungsionalisasi berbagai bagian masyarakat, di mana peran-peran yang berbeda menciptakan tingkat-tigkat kebutuhan yang berbeda.

4. Davis dan Moore:Mereka memandang stratifikasi sosial sebagai suatu keharusan fungsional untuk mendorong individu untuk mengisi posisi-posisi yang paling penting dalam masyarakat melalui penghargaan ekonomi dan sosial.


Fungsi stratifikasi sosial 

Stratifikasi sosial memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat:

Sebagai alat pembagian kerja dan peran bagi individu.

 Sebagai sarana pendistribusian hak dan kewajiban.

 Sebagai pola mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dalam struktur sosial guna mencapai tujuan yang telah disepakati.

Sebagai sarana motivasi individu untuk bekerja keras dan mencapai posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat.

 Sebagai sarana pengambilan keputusan dan pembagian sumber daya.

Sebagai sarana menjaga stabilitas sosial.

Sebagai sarana menjelaskan kedudukan individu dalam masyarakat dan membedakan orang untuk keperluan pekerjaan.


Dampak Stratifikasi Sosial

Adanya stratifikasi sosial memungkinkan terjadinya beberapa konflik dalam masyarakat, yaitu:

Penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh pejabat pemerintahan yang dapat merugikan rakyat, atau memperburuk citra pemerintah di mata rakyatnya.

Kecerdasan siswa di sekolah hanya diukur melalui peringkat akademik. Padahal, beberapa siswa memiliki kecerdasan di bidang seni, olahraga, sastra, dan lain-lain.

Masyarakat lapisan bawah sulit untuk mengakses kebutuhan hidup yang layak, sehingga tercipta kesenjangan sosial.

Diskriminasi oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas.

Adanya stratifikasi sosial memungkinkan terjadinya beberapa konflik dalam masyarakat, yaitu:

- Penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh pejabat pemerintahan yang dapat merugikan rakyat, atau memperburuk citra pemerintah di mata rakyatnya.

- Kecerdasan siswa di sekolah hanya diukur melalui peringkat akademik. Padahal, beberapa siswa memiliki kecerdasan di bidang seni, olahraga, sastra, dan lain-lain.

- Masyarakat lapisan bawah sulit untuk mengakses kebutuhan hidup yang layak, sehingga tercipta kesenjangan sosial.

- Diskriminasi oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS PENGANTAR SOSIOLOGI