TUGAS PENGANTAR SOSIOLOGI
PENGERTIAN SOSIOLOGI
Secara luas, pengertian sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Sedangkan, pengertian sosialisasi secara sempit berarti sebuah proses pembelajaran dari manusia agar dapat mengenali lingkungan yang kelak akan ia hadapi, baik lingkungan fisik ataupun sosial.Sosialisasi membahas interaksi sosial dan tingkah laku sosial. Atas dasar tersebut, sosialisasi adalah bagian mata rantai terpenting di antara sistem sosial yang ada.
PENGERTIAN SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI
Sosiologi, dalam pandangan para ahli sosiologi, memiliki beragam definisi dan perspektif. Berikut beberapa pandangan terkenal dari para ahli sosiologi:
1. Pengertian menurut Emile Durkheim:
Salah satu pendiri sosiologi modern, Durkheim menganggap sosiologi sebagai studi tentang tatanan sosial dan integrasi masyarakat. Ia menekankan pentingnya norma dan nilai-nilai sosial dalam menjaga stabilitas sosial.
2. Pengertian menurut Max Weber:
Weber menganggap sosiologi sebagai studi tentang tindakan sosial. Ia memperhatikan peran makna subjektif dalam tindakan individu dan menekankan pentingnya pemahaman (Verstehen) terhadap motivasi dan tujuan individu.
3. Pengertian menurut Karl Marx:
Bagi Marx, sosiologi adalah alat analisis yang digunakan untuk memahami konflik kelas dalam masyarakat kapitalis. Ia menekankan konflik dan ketidaksetaraan sosial sebagai fokus utama sosiologi.
4. Pengertian menurut Auguste Comte:
Comte dianggap sebagai bapak sosiologi. Menurutnya, sosiologi adalah ilmu pengetahuan positif yang berusaha mengidentifikasi hukum-hukum sosial yang mengatur masyarakat manusia.
5. Pengertian menurut Herbert Spencer:
Spencer menerapkan gagasan evolusi dalam sosiologi. Ia melihat masyarakat sebagai organisme yang berkembang, dan sosiologi sebagai studi tentang evolusi sosial.
6. Pengertian menurut Georg Simmel:
Simmel menyoroti interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengkaji dinamika kelompok kecil, hubungan individu, dan dampak sosial dari struktur sosial.
7. Pengertian menurut Soejono Dirdjosisworo :
Soejono Dirdjosisworo mengungkapkan bahwa pengertian sosialisasi memuat tiga arti, yaitu:
Proses belajar; yaitu suatu proses akomodasi dimana manusia menahan, mengubah impuls- impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan masyarakatnya.
Pandangan para ahli sosiologi ini,mencerminkan berbagai pendekatan dan teori dalam disiplin ini, yang berkontribusi pada pemahaman mendalam tentang kehidupan sosial manusia.
TUJUAN SOSIALISASI
Tujuan-tujuan sosialisasi bagi individu yang membaur menjadi masyarakat sangat penting untuk dicapai, tujuannya karena:
1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
5. Guna melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup bermasyarakat.
6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
TIPE SOSIALISASI
1. Formal
Sosialisasi yang dilakukan melalui lembaga-lembaga berwenang menurut ketentuan negara atau melalui lembaga-lembaga yang dibentuk menurut undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.
2. Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok- kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
PROSES SOSIALISASI
1. Tahap persiapan (preparatory stage):
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan ke dunia.
2. Tahap meniru (play stage)
Tahap ini ditandai seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesabaran
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage).
Dalam tahap ini seseorang telah bisa dianggap dewasa dan telah menjadi warga masyarakat sepenuhnya.
AGEN SOSIALISASI
1. Keluarga
Keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama dan utama. Seseorang akan hidup dan dibesarkan di dalam keluarga. Keluarga akan memberikan perhatian dan kasih sayang yang tidak terhingga. Kasih sayang yang diberikan oleh keluarga akan membuat seorang anak merasa tenang dan nyaman.
2. Dalam lingkungan Sekolah
Jika seorang anak memasuki usia sekolah, maka anak mulai diajarkan untuk tidak bergantung kepada orangtuanya dan dituntut untuk dapat mandiri. Di sekolah, seorang anak akan bertemu dengan guru dan lebih banyak teman. Sekolah merupakan tempat bagi peserta didik untuk belajar, bermain, bersosialisasi, dan menimba ilmu pengetahuan. Sekolah mensosialisasikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
3. Media massa
Semakin majunya Zaman, media massa semakin lama semakin berkembang. Jika dahulu seseorang mendapatkan informasi melalui koran, majalah, televisi, radio, maupun internet yang dapat diakses di warnet (warung internet). Masyarakat kini dengan sangat mudah dapat mengakses internet melalui telepon genggam yang bisa dibawa ke mana-mana. Telepon genggam pada masa ini telah menjadi sesuatu yang pokok dimiliki dan dibawa kemanapun. Smartphone merupakan telepon genggam dengan sarana internet yang menjadi pilihan utama.
4. Lingkungan tempat tinggal
Seseorang akan menghabiskan waktunya lebih banyak di tempat tinggalnya.Seseorang akan merasa senang berada di tempat tinggalnya apabila kondisi lingkungan aman, nyaman, serta diantara masyarakat yang ramah, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.
5. Agama
Indonesia merupakan bangsa yang plural (beragam). Terdapat 6 agama yang diakui dan berkembang di Indonesia yaitu, Katolik, Kristen, Islam, Hindu, Budha, dan Konghuchu. Setiap agama memiliki aturan dan tata-cara sendiri dalam beribadah karena setiap agama memiliki kepercayaan pada masing-masing. Namun, pada dasarnya setiap agama mengajarkan kebaikan dan menanamkan perilaku yang sesuai dengan norma yang seharusnya.
Komentar
Posting Komentar